Mengenal Tanda atau Simbol pada Kemasan Plastik
Jaman sekarang hampir semua produk dikemas atau dibungkus dengan bahan plastik atau plastic-based products lainnya, entah itu karena praktis, murah bin ekonomis, atau alasan lainnya -tanpa (mungkin) pertimbangan pencemaran yang bisa diakibatkan oleh limbah plastik, karena saya tidak dalam posting mengulas tentang itu, tapi untuk mengenalkan kepada Pembaca supaya lebih paham bin mengerti or being aware gitu. Karena setiap kemasan plastik itu terdapat simbol atau kode-kode yang berbeda-beda tergantung dari bahan dasarnya, dan fungsi untuk pengemasannya.
Cobalah pada saat Pembaca beli sesuatu produk konsumsi (consumer good), bisa terlihat-kah, gambar-gambar (simbol) berikut ini:
Pada gambar diatas tsb, terdiri dari beberapa simbol yang berbeda-beda jenis dan fungsinya, itulah kenapa kita harus juga mengenalinya, jangan cuma beli lalu buang, mari kita kenali lebih jauh lagi....
1. PETE / PET

Bahan PETE ini pun berbahaya bagi pekerja yang berhubungan dengan pengolahan maupun botol daur ulang botol PETE. Pembuatan PETE menggunakan senyawa antimoni trioksida. Senyawa ini dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan dengan menghirup udara yang mengandung senyawa tersebut. Seringnya menghirup senyawa ini dapat mengakibatkan iritasi kulit dan saluran pernapasan. Bagi wanita, senyawa ini meningkatkan masalah menstruasi dan keguguran. Bila melahirkan pun, anak mereka kemungkinan besar akan mengalami pertumbuhan yang lambat hingga usia 12 bulan. Mayoritas bahan PETE di dunia digunakan untuk serat sintesis dan bahan dasar botol kemasan. Di dalam pertekstilan, PETE biasa disebut dengan polyester.
2. HDPE

3. V/PVC

4. LDPE

5. PP

6. PS

Bahan ini dapat dikenali dengan kode angka 6. Namun, bila tidak tertera kode angka tersebut pada kemasan plastik, bahan ini dapat dikenali dengan cara dibakar (cara terakhir dan sebaiknya dihindari). Ketika dibakar, bahan ini akan mengeluarkan api berwarna kuning-jingga dan meninggalkan jelaga.
7. OTHER

1. SAN – styrene acrylonitrile,
2. ABS – acrylonitrile butadiene styrene,
3. PC – polycarbonate,
4. Nylon.
Dapat dtemukan pada tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga, suku cadang mobil, alat rumah tangga, komputer, alat elektronik dan plastik kemasan. SAN & ABS memiliki resistensi yang tinggi terhadap reaksi kimia n suhu, kekuatan, kekakuan dan tingkat kekerasan yg telah ditingkatkan. Biasanya SAN terdapat pada mangkuk mixer, pembungkus termos, piring, alat makan, penyaring kopi dan sikat gigi. Sedangkan ABS biasanya digunakan sebagai bahan mainan lego dan pipa. Bahan-bahan ini merupakan salah satu bahan plastik yang sangat baik untuk digunakan dalam kemasan makanan ataupun minuman. PC (polycarbonate) dpt ditemukan pada botol susu bayi, gelas anak batita (sippy cup), botol minum polikarbonat dan kaleng kemasan makanan serta minuman, termasuk kaleng susu formula. Bahan ini dapat mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan n minuman yang berpotensi merusak sistem hormon, kromosom pada ovarium, penurunan produksi sperma, dan mengubah fungsi imunitas. Pemakaian dianjurkan tidak digunakan untuk tempat makanan ataupun minuman. Ironisnya botol susu sangat mungkin mengalami proses pemanasan. Entah itu untuk tujuan sterilisasi dengan cara merebus, dipanaskan dengan microwave atau dituangi air panas.
Kesimpulan yang didapat dari simbol pada kemasan plastik tersebut yaitu:
Hati-hati dalam menggunakan plastik, khususnya kode 1, 3, 6 dan 7 (PC), seluruhnya memiliki bahaya secara kimiawi. Gunakan HANYA SEKALI PAKAI! Sedangkan, cukup aman bila menggunakan plastik dengan kode 2, 4, 5 dan 7 (SAN atau ABS).
Tips bagi orang tua yang masih memerlukan botol susu untuk bayinya: Pilihlah dan gunakan botol susu bayi berbahan kaca, atau plastik jenis 4 atau 5. Gunakanlah cangkir bayi berbahan stainless steel, atau plastik jenis 4 atau 5. Untuk dot, gunakanlah yang berbahan silikon, karena tidak akan mengeluarkan zat karsinogenik sebagaimana pada dot berbahan latex. Cegah penggunaan botol susu bayi dan cangkir bayi (dengan lubang penghisapnya) berbahan jenis 7 PC (polycarbonate). Dan jika penggunaan plastik berbahan polycarbonate tidak dapat dicegah, janganlah menyimpan air minum ataupun makanan dalam keadaan panas. Hindari penggunaan botol plastik untuk menyimpan air minum. Biasanya digunakan untuk tempat air putih di dalam kulkas. Jika penggunaan botol plastik berbahan PET (kode 1) dan HDPE (kode 2) tidak dapat dicegah, gunakan hanya sekali pakai dan segera dihabiskan. Gantilah dengan botol stainless steel atau gelas/kaca.
Akhir kata... mulailah mengenal kemasan-kemasan plastik pada produk konsumsi pangan/minuman, sehingga kita bisa lebih terhindar dari resiko penyakit atau gangguan kesehatan lainnya. Semoga bermanfaat!
*berbagai sumber
Labels: chemical, chemistry, info, kimia, tips trick
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home