Sunday, July 7, 2013

Perbedaan TV Plasma, TV LCD dan TV LED

Apa sih yang dimaksud TV dengan layar LCD, LED dan Plasma, Pemirsah?

LCD singkatan dari Liquid Crystal Display. Dimana TV LCD memiliki kristal cair antara panel layarnya, yang akan diaktifkan bila arus listrik disediakan.

TV LED bekerja pada kristal cair yang sama platformnya, tapi cahaya yang dihasilkan berasal dari dioda pemancar cahaya (Light Emitting Diodes) yang digunakan sebagai backlight (cahaya latar) untuk TV jenis ini, sedangkan TV LCD normal menggunakan lampu CCFL (Cold Cathode Fluorescent Lamps).

Untuk TV Plasma bekerja pada platform yang sama sekali berbeda dari kedua tersebut diatas. Dimana  TV plasma memiliki selembar sel plasma individual, yang bisa diaktifkan ketika listrik dialirkan/dialurkan ke TV.

Bagaimana cara kerja TV plasma? Teknologi plasma dan LCD merupakan hal yang sama sekali berbeda, sementara perbedaan antara LCD dan LED hanya pada backlight-nya (lampu latar), yang digunakan. 

Mari disimak tinjauan dasar perbedaan-perbedaannya!
Read more »

Labels: , , , ,

Tuesday, July 10, 2012

Resetter Epson L200

Resetter Epson L200 - 
Postingan ini merupakan postingan yang sama dengan yang ada di sini http://printer-epson.blogspot.com/2012/04/resetter-printer-epson-l200-dan-cara.html


Printer Epson L200 merupakan printer modif asli dari epson sama dengan pendahulunya yaitu epson L100. silakan download resetter epson L100. 


Resetter Epson L200 dan Cara Penggunaannya:
Resetter epson L200 ini dapat anda download di link ziddu berikut ini :
passwordnya: zian20

Resetter Epson L200 dan Cara Penggunaannya :
  1. Nyalakan Espon L200 dan pastikan Espon L200 sudah connect dengan komputer dan terinstall drivernya.
  2. Kemudian jalankan Resetter Epson L200, dengan dobel klik file "AdjProg.exe"
  3. Klik "accept" >> "Particular Adjusment Mode" >> Pilih "Waste ink pad Counter reset" >>
  4. klik "Check" >> centang "main pad counter, FL box counter, Ink tube Counter", kemudian klik "Initialization" >> "Finish".








5. Langkah selanjutnya matikan Epson L200, kemudian lepaskan kabel powernya.
6. Langkah terakhir pasang kembali kabel power printer dan nyalakan, tunggu beberapa saat sampai Epson L200 dan Epson L200 anda akan kembali normal.


 OK, demikian tadi cara penggunaan resetter Epson L200.
 Untuk Link download resetter Epson L200 hanya via ziddu.


 Selamat mencoba dan semoga berhasil.

Sumber : http://ekohasan.blogspot.com/2011/03/resetter-epson-l200-dan-cara.html

Labels: , , , , , ,

Cara Reset Ink Level Epson Lxxx series

Anda Pengguna Epson L100, L200, atau L800 ? Trik Kang Eko kali ini patut anda coba. Pengalaman kali ini adalah tentang Cara Reset Ink Level Epson L100, L200, L800 tanpa SN ID Tinta. Mari langsung ke TKP.

Printer Epson Seri L100, L200, L800 adalah printer infus resmi dari vendor Epson. Jika Ink Level Epson L100, L200 atau L800 menunjukkan posisi kosong / empty, maka biasanya Anda harus memasukkan SN ID Tinta Epson yang tertera di botol Tinta Epson.

UPDATE : CARA RESET EPSON seri Lxxx KLIK DI SINI

Trik Kali ini adalah tentang Cara Reset Ink Level Epson L100, L200, L800 tanpa SN ID Tinta. Jadi anda tidak perlu lagi memasukkan SN ID Tinta Epson ketika Ink Level L100, L200, L800 menunjukkan posisi kosong / empty. 




Cara Reset Ink Level Epson L100, L200, L800 tanpa SN ID Tinta :
  • Download Program Reset Ink Level Epson L100, L200, L800  ===> DI SINI
  • Extract File Reset Ink Level Epson L100, L200, L800 dengan menggunakan 7 ZIP. Jika belum punya silahkan Download  ===> 7zip (file installer .exe) untuk Windows 64-bit langsung "klik disini" dan untuk Windows 32-bit langsung "klik disini", atau bisa pilih sendiri versi-versi lainnya "klik disini".
  • Program reset Ink Level ini namanya WIC Reset Utility. Instal program tersebut di komputer anda. Caranya : double klik WIC(x32).exe => Next 4x => Install => Finish.
  • Setelah itu Jalankan WIC Reset Utility yang telah anda install. Jangan lupa Printer anda harus dalam keadaan ON dan terkoneksi dengan komputer.
  • Perlu di ingat : Program WIC Reset Utility hanya bisa mereset Ink Level Epson L100, L200, L800 yang sudah kosong yang ditandai dengan tanda "SERU". 
  • Setelah WIC Reset Utility di buka, pilih jenis printer epson anda. Kemudian Klik Reset Inks ==> Continue : klik YES ==> Klik Done. 




  • Setelah itu, Matikan Epson L100, L200, L800 anda. Dan kemudian hidupkan kembali, maka Ink Level Epson anda akan ter reset dan kembali FULL tanpa harus memasukkan kode SN ID Tinta Epson Original.
Selamat mencoba dan semoga berhasil.
Artikel ini boleh disebarluaskan, tapi tolong sertakan sumbernya.


source: http://ekohasan.blogspot.com

Labels: , , , , , ,

Sunday, March 4, 2012

Water-Proof ATAU Water-Resistant?

Awalnya kirain, teh.. sarua, alias sama.. dari segi bahasa Inggrisnya, ya itu itu juga... maknanya 'antipati' terhadap air, ternyata, ada bedanya ya...

Jika ada produk yang disebutkan sebagai yang Water Resistant, berarti produk itu bisa tahan terhadap efek air hujan, salju dan efek basah-basah lainnya, nah tapi, jangan sampai lupa... JANGAN dicelupkan atau dibenamkan/ditenggelamkan ke dalam Air.

Gamblangnya alias lebih jelasnya, jika ada produk disebutkan sebagai Water Proof, berarti komponen produknya memang didesain supaya bisa bertahan secara TOTAL, jika dicelup atau ditenggelamkan ke dalam Air.
ki-ka: water proof LCD TV - water resistant girl, oops.. walkman

Dalam hal perbedaan kualifikasi ini pada suatu produk, ada namanya skala rating IP, yang terdiri dari IPX0 sampai IPX8 (dipakai juga rating ini oleh bidang militer). IPX tersebut menjelaskan tingkat/derajat kemampuan perlindungan dari produk itu sendiri; jika angka nilai "0" mengiringi IPX mengandung arti: "jangan sekalipun meletakkannya dekat -bahkan setetes air hujan pun atau kemungkinan terkena percikan air lainnya"; dan makin tinggi nilainya ("8"), berarti produk seperti itu bisa dipakai -bahkan oleh si Deni (si Manusia Ikan), AquaMan, AquaNus, ataupun Neptunus, Antasena, mungkin juga, Putri Duyung? Ya, ngerti sendiri lah maksudnya ane bijimane......!
ki-ka: Aquaman rilis film anyar - Aquanus, imajinatif VisFX dahsyat, seandainya...ada

Contoh lainnya, ada juga beberapa produk handphone yang tahan air dengan kualifikasi IPX5 (tengok di http://www.ponsel.org/review-ponsel-lokal-tahan-air-%E2%80%93-movi-p1/), atau bahkan produk arloji, speaker, remote control, compo, de-es-be.

So, makin tinggi nilai angka yang disandangnya, maka makin bagus tingkat kemampuan 'defense'nya terhadap efek buruk air -terutama jika barang itu produk elektronik yang sayang kalo sampai rusak (*^..emang ada yang ngga sayang ya kalau sampai rusak?....^*) , contohnya bisa sampai timbul bocoran kelembaban, kondensasi atau berkarat dan cem-macem lainnya...ta'iyeee... List-nya begini :

  • IPX 0 = non protektif
  • IPX 1 = protektif terhadap kondensasi atau tetesan air (yang jatuh secara vertikal)
  • IPX 2 = protektif terhadap air yang disemprotkan secara miring (arah asal hingga tujuan) hingga kemiringan 15°.
  • IPX 3 = protektif terhadap air yang disemprotkan secara miring (arah asal hingga tujuan) hingga kemiringan 60°.
  • IPX 4 = protektif terhadap percikan (cipratan) air, dari kemiringan bagaimanapun.
  • IPX 5 = protektif terhadap kucuran air (ringan) dari berbagai kemiringan.
  • IPX 6 = protektif terhadap kucuran air bertekanan tinggi dari berbagai kemiringan.
  • IPX 7 = protektif terhadap dicelupkan ke dalam air (celupan selama 30 menit pada kedalaman air hingga 1 meter).
  • IPX 8 = protektif terhadap rendaman air atau tenggelamnya di dalam air secara terus menerus -sesuai kondisi airnya itu sendiri.
Kesimpulannya: produk dengan embel-embel WATER PROOF berarti yang paling basah, eh.. maksudnya yang paling tahan air (cek juga rating IPX-nya), sedangkan untuk WATER RESISTANT, ya, jangan terlalu berharap untuk nyewimming (berenang---bahasa suka-suka guweee) sambil memakai produk WATER RESISTANT.

Yang disimpulkan diatas terlepas dari apakah si manufaktur, mengerti HAKIKAT dari perbedaan kosakata tersebut atau tidak, mungkin juga belum paham sehingga dipikirnya SAMA bin SERUPA. 

*Boleh juga saya tambahin (sama---definisi/determinasi suka-suka guweee) ... karena WATER RESISTANT memakai kata "RESIST", artinya cuma MENAHAN, MENENTANG atau NGELAWAN, jadi ada batas kemampuannya, sedangkan WATER PROOF memakai artian dasar "PROVE/PROVEN" = SUDAH TERBUKTI, atau SANGGUP..NAHAN... apanya? ya NAHAN GITUAN...

Dah dulu lah... saya mau tepar dulu di peraduan... 
"MALAM BERGANTI PAGI... JELANG PAGI...MENANTI SARAPAN..."
..tuang..dahar..mangan..cia'.. nyarap nyarap

((**next time posting, dalam kondisi waras aja deh... jangan kayak gini.. ngga lagi-lagi deh.... topok --tobat bin kapok**))

Labels: , , , ,

Friday, January 13, 2012

Jenis-Tipe Layar Handphone

Karena termasuk hobi atau minat dengan ngoprek alias bermain-eksperimen dengan handphone dan bermacam gadget, untuk pustaka pribadi atau siapapun yang memerlukan info seperti ini, ya, mangga... monggo.. dibaca-baca sajalah... Yang akan diulas disini yaitu jenis-tipe layar handphone:Monochrome (1 warna: Hitam), Passive-Matrix (STN, CSTN), Active-Matrix (TFT, TFD), UFB (Samsung), dan OLED.


·       Monochrome

Layar LCD alias Liquid Crystal Displays; yang satu ini sering kita dibenamkan pada calculator, jam tangan (arloji) digital dan juga ponsel (mungkin masih ingat... Nokia 5110, Siemens SL45, dsb). Liquid Crystal dapat dimanipulasi oleh listrik saat ini, sehingga mereka mengubah bentuk. Cara kerja monochrome di handphone yaitu untuk menghitamkan pixel dengan teknik memblokir cahaya yang akan keluar. Salah satu kelebihan dari monochrome adalah konsumsi daya yang lebih rendah dibandingkan dengan yang lain.
 



Selanjutnya, seiring perkembangan dan kemajuan jaman (teknologi) layar handphone makin hari makin lebar, berwarna dan lebih detail atau tajam (tapi ngga bisa buat motong daging atau nggunting kertas...hehee). Sehingga layar monochrome saat ini sudah dianggap ketinggalan jaman. Tapi masih ada kok, handphone model flip (clamshell) yang layar externalnya tetap memakai Monochome... ngga jadi musyolah kan? eh, ngga jadi masalah kan?

·       Passive-Matrix Color Display

Hampir semua handphone layar berwarna awalnya menggunakan teknologi Passive-matrix ini. Teknologi ini menggunakan sistem kawat yang berupa vertical dan horizontal untuk memberi daya atau menerangkan sebuah pixel (picture elements). Tipe layar ini lebih murah dibandingkan dengan TFT. Tapi mempunyai kelemahan karena direspon yang agak lambat, kualitas tampilan kurang optimal dan kurang terang jika dibandingkan dengan tipe layar Active-matrix.
 

Yang menggunakan teknologi passive-matrix antara lain:
STN - Super Twisted Nematic : tampilan yang merupakan/dihasilkan berupa jenis liquid crystal yang memberikan kontras lebih daripada Twisted-Nematic, yang memutar molekul 180-270 derajat. STN LCD membutuhkan daya yang lebih kecil dan lebih murah untuk diproduksi daripada jenis TFT LCD, jenis lain yang juga populer yang sebagian besar telah digantikan STN untuk mainstream laptop. Namun, STN biasanya menampilkan kualitas gambar lebih rendah dan waktu respon lebih lambat dari TFTSTN biasa digunakan dibeberapa handphone murah dan layar/display dari beberapa produk digital. Pada awal 90-an jenis LCD ini telah digunakan di beberapa komputer portabel seperti PPC512 Amstrad dan PPC640.



CSTN - Color Super Twisted Nematic : awalnya dikembangkan oleh Sharp Electronics. CSTN menggunakan filter merah, hijau dan biru (RGB) untuk menampilkan warna. CSTN tersebut dikembangkan pada awal 90-an, dengan kelemahan pada waktu respon yang lambat dan ghosting (dimana perubahan teks atau grafik yang kabur/blurry karena pixel yang tidak bisa dimatikan dan yang cukup cepat). Kemajuan terbaru dalam teknologi, bagaimanapun, telah membuat CSTN sebagai alternatif yang layak untuk layar Active-Matrix. Layar CSTN yang baru memiliki 100 ms waktu respon (sebagai perbandingan layar TFT memiliki 8 ms atau kurang), dengan sudut pandang 140 derajat dan warna kualitas tinggi menyaingi layar TFT - semuanya hanya memakan biaya sekitar setengahnya saja. Ada pula teknologi Passive-Matrix yang lebih baru yang disebut High-Performance Addressing (HPA) yang memiliki waktu respon lebih baik dan lebih kontras daripada CSTN.


·       Active Matrix Color Display

Active-matrix memanfaatkan teknologi TFT alias Thin Film Transistor yang pada umumnya dipakai untuk notebook atau laptop. Layar TFT menempatkan transistor ditiap pixel layar yang mampu dinyalakan dan dimatikan secara individual, sehingga menghasilkan tampilan gambar yang lebih tajam, terang, dan respon yang sangat cepat. Tetapi layar TFT mempunyain kelemahan yakni lebih mahal dan lebih mengonsumsi daya baterai alias lebih boros energi.



Tipe layar lain yang termasuk Active-matrix adalah TFD (Thin Film Diode), masih sama dengan TFT yaitu menempatkan Diode (dioda) ditiap pixel layar. TFD lebih mengkombinasikan teknologi kualitas gambar dan kecepatan respon yang sangat baik dari TFT, dengan konsumsi daya rendah juga biaya yang lebih rendah dari STN.
 

·       UFB (Samsung)

UFB alias Ultra Fine & Bright, sebuah teknologi LCD yang diciptakan dan diperkenalkan oleh Samsung pada tahun 2002. Dapat beroperasi hanya dengan 3mW, dimana jauh lebih sedikit mengonsumsi daya dibandingkan TFT. Hal ini pastinya akan memperpanjang daya tahan baterai. Handphone yang menggunakan tipe layar UFB bisa dipastikan memiliki ukuran yang lebih tipis. ...
saya jadi ingat dengan handphone Samsung C100 pertama kali launching... langsung saya "gasak" dari counter...




·       OLED Display 

OLED alias Organic Light-Emitting Diode) juga dikenal sebagai LEP (Light-Emitting Polymer) dan OEL (Organic Electro-Luminescence). Merupakan teknologi layar generasi baru yang terdiri dari titik-titik polimer organik yang memancarkan cahaya ketika diisi dengan listrik. Jika dibandingkan dengan LCD, layar OLED mempunyai kelebihan yakni lebih tipis, ringan, terang, cepat, murah, dan mengonsumsi daya yang lebih dikit (dikarenakan tidak butuh cahaya belakang atau backlight). Satu-satunya kelemahan layar ini adalah sulit untuk melihat jika anda berada dibawah sumber cahaya seperti matahari. 





      Dan terbaru lagi, Samsung menyematkan teknologi AMOLED atau AM-OLED (Active Matrix Organic Light Emitting Diode) pada display produk Tablet PC-nya "Samsung Galaxy Tab 7 inch". AMOLED merupakan kombinasi dari OLED dan Active-Matrix TFT LCD konvensional, yang menghasilkan waktu respon lebih cepat ketika pixel berubah dari kondisi ON dan OFF. Tapi tentu, tidak hanya Samsung Galaxy saja yang membenamkan teknologi terbaru ini, lainnya seperti Nokia N86 (8MP) juga tak ketinggalan.



Catatan Kaki: masih agak membingungkan ketika membedakan lebih definitif antara tipe Passive-Matrix (STN) dengan UFB, karena beberapa ahli elektro-tekno menyatakan bahwa UFB adalah STN, dimana Samsung sendiri mengklaim bahwa UFB merupakan patent yang mereka miliki -dan terbebas dari jenis-tipe definitif layar lainnya yang ada dimuka bumi ini. Untuk sementara ini (sebelum ada yang bisa kasih konfirmasi info), mari menganggap bahwa UFB adalah STN -ala- Samsung... begitu?! Agree or disagree?

Labels: , , , , ,

Monday, November 21, 2011

Mengenal Resolusi Layar

Sudahkah Pembaca mengenal dengan yang namanya "Resolusi Layar" (bukan Resolusi PBB ya)..? Yang sering disebut-sebut nama jenis atau tipe luas or besarnya tampilan layar (display/screen), seperti di monitor kompie (computer), TV, handphone atau bahkan barang elektronik lainnya yang memiliki tampilan juga (termasuk yang biasa disebut-sebut dengan istilah gadget). Mungkin udah akrab dengan kata "VGA" (baca: ve-ge-a), nah, ternyata kan ngga cuma nama itu, banyak kategori tipe lainnya, seperti QVGA, XVGA de-es-be... Nah, buat yang gemar koleksi atau gonta-ganti ponsel atau gadget lainnya, tapi belum ngerti begonoan, mending cekidot aja deh yang mahu saya ulas disini... tapi, buat yang ngga doyan gituan, ya sekedar nambah wawasan.


Secara mendasar resolusi layar dari sebuah televisi atau perangkat lainnya yang memiliki layar (tampilan) merupakan sejumlah piksel (pixel) pada setiap dimensi yang dapat ditampilkan. Oya, kata "pixel" sendiri adalah singkatan dari "picture element" (Indo: unsur gambar/citra); yang bisa juga bermakna lebih dari satu pengertian, khususnya resolusi yang ditampilkan dikendalikan oleh faktor-faktor yang berbeda seperti pada monitor tube/katoda (CRT = Cathode Ray Tube) alias monitor PC model jadul yang sangat beradiasi, panel datar atau tampilan proyektor yang memakai susunan atau larik pixel.


*Tampilan sebuah pixel dari sebuah gambar/citra. Secara 'awam', pixel boleh juga diartikan sebagai kotak-kotak warna yang tersusun dalam membentuk sebuah gambar (jenis gambar format bitmap/raster alias non-vector).


Biasanya resolusi disebutkan dengan menunjukkan aspek perkalian yaitu x(dikalikan)y atau lebar dikalikan tinggi, alias width (x) height, dengan disertakan unit ukurnya dalam pixel. Contohnya 640x480 pixel (px), yang berarti menjelaskan lebar 640 pixel dengan tingginya 480 pixel; dikenal juga sebutan codingnya sebagai resolusi VGA. Pemakaian istilah seperti ini umum diterapkan pada tampilan atau layar yang memiliki susunan pixel yang tetap seperti diterapkan pada panel layar plasma (PDP), LCD (Liquid Crystal Display), proyektor cahaya digital (DLP) atau aplikasi teknologi lainnya yang serupa, dan merupakan jumlah konkrit dari kolom dan baris pixel yang menghasilkan tampilan/layar. Istilah 'resolusi layar' biasanya dimaksudkan sebagai dimensi pixel; sejumlah pixel pada tiap-tiap dimensi yang tidak menyebutkan tentang resolusi layar terhadap bentukan gambar yang sesungguhnya: resolusi layaknya mengacu kepada kepadatan pixel, sejumlah pixel tiap unit jarak atau area, bukan total jumlah pixel. 


Dalam pengukuran digital, resolusi layar dinyatakan dalam pixel per inci (ppi). Sedangkan pada pengukuran analog, jika layar tingginya 10 inci, maka resolusi horizontalnya diukur melintasi lebar 10 inci persegi, khususnya dinyatakan sebagai "resolusi horizontal garis, per tinggi gambar" contonya pada NTSC analog. Televisi dapat menampilkan 486 garis dari tiap tinggi gambar resolusi horizontal, yang setara dengan 648 garis total dari data gambar yang aktual, dari tepi kiri hingga tepi kanan; yang menggolongkan televisi bertipe NTSC memiliki resolusi layar sebesar 648x486 dalam data gambar/garis aktual, tapi dalam per tinggi gambar memiliki resolusi layar sebesar 640x480 (alias VGA).


Untuk langsung mengenal tipe atau jenis coding yang sering kita lihat terutama pada perangkat gadget dan elektronik lainnya (yang memiliki layar), berikut gambar skema bagan yang paling umum dikenal dari berbagai macam ukuran resolusi:



Dari gambar tersebut bisa dijabarkan beberapa keterangannya sebagai berikut:
Dari uraian tabel diatas, bisa diambil contohnya, hasil jepretan kamera handphone saia, yang Motorola Q9h beresolusi 2 Megapixel, ternyata ketika ditransfer ke laptop, dibaca oleh sistem perkaliannya adalah 1600x1200 pixel, yang berarti tipe display-nya adalah UXGA (Ultra eXtended Graphics Array), jadi maksudnya jika kita beli barang elektronik berLCD atau display jenis lainnya, tercantum UXGA, kan kita jadi tahu jika resolusi pixelnya adalah 1600x1200. Dan juga dapat dilihat ada 2 jenis tipe coding yang biasa dipakai oleh standard pertelevisian internasional, yakni PAL dan NTSC, sebetulnya masih ada 1 tipe coding lagi yaitu SECAM. Pernah lihatkan pada kemasan (dus, box, kardus) sewaktu kita beli TV baru. Penjelasan singkatnya begini:
  1. PAL adalah singkatan dari Phase Alternating Line: sistem encoding TV analog yang dipakai sistem penyiaran televisi dibanyak negara.
  2. NTSC, singkatan dari National Television System Committee: sistem TV analog yang digunakan hampir diseluruh jazirah Amerika Utara, Amerika Selatan (kecuali Brazil, Argentina, Uruguay dan Guiana Prancis), Birma, Korea Selatan, Taiwan, Jepang, Filipina, dan beberapa negara di wilayah dan kepulauan Pasifik. NTSC yang berbasis sinyal video juga masih seringkali dipakai pada pemutaran video dan CCTV serta sistem video pengawas.
  3. SECAM, juga ditulis sebagai SÉCAM: singkatan dari Séquentiel Couleur à Mémoire - istilah bahasa Perancis untuk "Sequential Color with Memory"), merupakan sistem analog TV yang dipakai pertama kali di Perancis. Ditemukan oleh sebuah tim yang dikepalai oleh Henri de France (lalu dibeli oleh Thomson, kini oleh Technicolor). Secara sejarah, merupakan standard televisi berwarna Eropa.
  4. Selain SECAM, ada juga MESECAM; sebuah standar metode perekaman sinyal warna SECAM pada video tipe pita jadul (VHS: Video Home System; format kaset video yang sudah dipatenkan oleh JVC). Tapi untuk yang satu ini, jangan keliru dianggap sebagai standard penyiaran.
Untuk mengetahui area (di dunia) mana saja yang tercakup sistem-sistem tersebut, bisa dilihat pada gambar dibawah ini:


So, berarti Indonesia termasuk negara yang memakai standard sistem PAL. Bagi yang baru 'bermain' di dunia per-video-an, mudah-mudahan bermanfaat posting info ini.

Labels: , ,