Mengenal Temperamen (Types of Temperaments)
Satu kalimat yang seringkali disebut-sebut jika merasa galau dikalangan anak muda khususnya, yaitu bête. Apakah bête itu? Eh, ternyata bête sendiri memiliki grammar (tata bahasa) yang dikenali oleh bahasa asing, entah grammar-nya mana, tapi bête disini, dikalangan anak muda Indonesia berarti –atau sering diartikan bad temperament. Walaupun hanya sekedar rasa galau atau gundah gulana yang dirasakan, tapi tampaknya bête disini agak keliru ya jika diaplikasikan untuk pernyataan rasa yang seperti itu.
Hipocrates
sering disebut-sebut sebagai "Bapak Ilmu Pengobatan". Perhatiannya terhadap
ciri-ciri temperamen menarik perhatian, sebab pentingnya ‘bab perkara’ ini agak
diabaikan dalam dunia psikologi masa kini. Beliau membedakan adanya 4 temperamen,
yaitu:
1. SANGUIN
Temperamen
yang selalu riang penuh harapan, tetapi menganggap segala sesuatu yang dihadapi
adalah amat penting, tetapi segera dilupakannya sama sekali sesaat kemudian.
Pribadi dengan temperamen tipe ini ingin menepati janjinya, tetapi gagal
melakukannya, sebab ia tidak cukup minat untuk membantu orang lain. Ia adalah
penghutang yang buruk, yang terus-menerus minta waktu untuk membayar (ciri-cirinya
masa kini, adalah penghutang yang selalu bilang “tar-sok” alias “ntar besok”
saat ditagih). Namun juga ia adalah yang amat luwes, pandai bergaul atau supel
dan periang.
2. MELANKOLIK
Pribadi
yang menganggap segala sesuatu amat penting. Disegala tempat mereka menemukan
alasan untuk merasa khawatir, dan yang pertama kali mereka perhatikan dari suatu
keadaan ialah kesulitan-kesulitannya. Ini dilakukan tidak berdasar atas
pertimbangan moral/akhlak, tapi karena pergaulan dengan orang lain. Membuat ia
merasa khawatir, berprasangka dan selalu sibuk berpikir, justru karena inilah
maka rasa bahagia agaknya menjauh.
3. KOLERIK
Pribadi
yang berkepala panas, mudah sekali dibangkitkan amarahnya tetapi mudah pula
menjadi tenang jika lawan yang dihadapi mengaku kalah. Ia orang sibuk tapi
tidak suka berada ditengah-tengah kesibukan usaha, sebab ia tidaklah tabah. Ia
memilih untuk memberikan perintah-perintah tetapi tidak mau juga diganggu
dengan melaksanakan perintah-perintah itu. Ia suka dipuji dimuka umum, menyukai
penampilan, kemegahan dan formalitas. Ia penuh kebanggaan dan cinta diri
sendiri (narsis.com). Ia kikir tapi sopan. Ia dapat sakit hati luar biasa jika
orang lain berpura-pura ikut peduli terhadap masalahnya.
4. FLEGMATIK
Pribadi
yang tidak ada gairah, bukan pula kelemahan, mengatakan tidak langsung
kecondongan untuk tidak mudah dan tidak cepat terkena pengaruh. Orang seperti
ini lambat menjadi hangat tapi jika sudah hangat akan bertahan lama (apa kayak
mesin motor Honda ya?) Ia bertindak atas dasar keyakinan, bukan berdasar
dorongan nalurinya. Temperamen yang cerah, kebijaksanaannya dan kecerdikannya
ada dalam dirinya. Ia bertindak layak dalam bergaul dengan orang lain, biasanya
ia dapat maju karena kegigihannya dalam mencapai target-sasaran yang
dikehendakinya. Sementara itu, ia hanya bergaya seakan-akan memberi jalan untuk
orang lain.
Tipikal yang berkaitan dengan bakat atau pembawaan yang pas bagi masing-masing temperamen:
1. SANGUIN
·
Bakat:
actor, pedagang, pembicara (moderator, motivator, MC)
·
Minus:
lemah kemauan, tak tenang, tak disiplin, gelisah, tak dapat diandalkan,
egosentris, bising dan berlebih-lebihan.
·
Plus:
pandai bicara, ramah, suka bergaul/supel, bersemangat, cakap, hangat, welas
asih dan periang.
2. MELANKOLIK
·
Bakat:
seniman, musisi, pencipta/creator, ahli filsafat, maha guru/professor.
·
Minus:
egosentris, pemurung, bersifat negative, teoristis, tak praktis, tak ramah,
suka mencela & pendendam.
·
Plus:
kental bakat, cermat, peka,
perfeksionis, suka keindahan, idealistis dan setia.
3. KOLERIK
·
Bakat:
produser/produsen, pemborong/contractor, direktur/manager.
·
Minus:
pemarah, bisa dibilang dzolim, sarkatis, menguasai/tiran, acuh, bangga dan puas
diri, tak berperasaan/dingin & licik.
·
Plus:
berkemauan keras, tekun, berjiwa bebas, optimis, praktis, produktif, tegas dan
berbakat pemimpin.
4. FLEGMATIK
·
Bakat:
diplomat, akuntan, guru, ahli teknik.
·
Minus:
kikir, penakut, tidak tegas, penonton, suka melindungi diri sendiri dan individualistis.
·
Plus:
tenang, lembut hati, dapat diandalkan, efisien, konservatif, praktis dan
berbakat memimpin.
Ada satu tipe temperamen yang baru ditemukan oleh pendiri NCCA (Drs.
Richard & Phyllis Arno) pada tahun 1994, yakni SUPINE. Disaat menganalisa
beragam temperamen, mereka menemukan bahwa ada sebuah area dimana tidak termasuk
yang manapun diantara 4 temperamen yang sudah dikenal luas di dunia.
SUPINE
Adalah tipe
yang ‘eksis’ karena ketidakmampuan atau ketidakbersediaan untuk mengungkapkan
atau mengekspresikan kebutuhan mereka (para Supinis *salah ngga ya ngasih nama?),
dimana kebanyakan Supinis gagal menyatu dalam hal kasih-sayang. Sementara mereka
tampak tenang dan kalem, tetapi kenyataannya mereka benar-benar membutuhkan
banyak sekali kedekatan, kasih-sayang secara intim, cinta dan perhatian. Karena
mereka hampir menganggap hal tersebut mustahil untuk benar-benar
mengekspresikannya sendiri, mereka benar-benar tidak dapat mengkomunikasikan
kebutuhannya. Gambarannya bagaikan seorang terpenjara yang terjerat dan
tercekik -mungkin seperti itulah kurang-lebihnya keadaan dari seorang Supine
dalam hal kasih-sayang.
Namun, jika seorang
Supine dalam hal kasih-sayang sudah benar-benar merasa dekat, hubungan pribadi,
mereka dapat merespon dan membalikkan bentuk ekspresi dari perhatian mereka
kepada orang lain. Mereka dapat setia secara intens, menghasilkan sebuah
kemutlakan, dan keyakinan yang teguh. Tidak ada temperamen lainnya yang semacam
ini jika tentang intensitas kesetiaan. Mereka bisa saja emosionil, mudah
menangis dan merasakan kasih-sayang yang begitu dalam tapi sulit untuk
mengutarakan atau menunjukkannya. Mereka menginginkan kejujuran dan keterbukaan
dalam hubungan erat, mereka juga merasakan bahwa mereka membutuhkan perhatian
tapi sulit untuk menemukan cara menyampaikannya.
Untuk tipe
Supine, profesi yang cocok untuk mereka adalah situasi kerja atau karir dimana terdapat
banyak kontak antar manusia, tapi juga tidak banyak diperlukan pengambilan
keputusan atau tanggungjawab dalam memilih pilihan yang berat.
Contohnya seperti:
konsuler (penasehat), opsir polisi, pekerja social, ahli terapi (pijat &
fisik), ajudan perawat, pelatih atau guru. Rata-rata pekerja dengan tipikal
Supine akan menghargai pujian dan pengakuan melalui penghargaan atau hadiah
bersifat ‘nominal’.
Labels: ensiklopedia, info, motivasi
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home