Friday, January 27, 2012

Bagaimana Menawarkan Tanpa Penolakan ?


Tips ringan namun cukup efektif dan efisien ini mungkin sesuai dengan yang Pembaca butuhkan saat berbisnis ataupun saat ingin mencari cinta dan tidak menginginkan bentuk penolakan apapun… of course!

Hakikatnya, penawaran-penawaran selalu ada dalam hidup ini, dalam bentuk apapun yang beragam. Contohnya Pembaca menawarkan secangkir kopi kepada seseorang, menawarkan jasa skill Pembaca (melamar pekerjaan), penawaran sebuah rencana bisnis, penawaran untuk sebuah perkenalan dengan seseorang lainnya yang menarik bagi Pembaca (memikat lawan jenis), dan banyak lainnya.

Sekarang… seberapa sering Pembaca menerima penolakan terhadap penawaran-penawaran seperti contoh tersebut atau dalam bentuk lainnya? Sudahkah Pembaca memahami bahwa sebenarnya hal tersebut bisa dihindari – paling tidak diminimalisir? Nah, berikut tips untuk Pembaca dalam meminimalisir penolakan terhadap penawaran-penawaran yang mungkin Pembaca akan lakukan – mungkin sudah pernah Pembaca terapkan juga atau bahkan belum pernah ngeh sama sekali alias ora mudeng… Ok, just let’s get it on! Oya, semoga bermanfaat ya…and don’t forget to leave your comment or shout over here!

Pernah atau masih ingatkah dengan sebuah cuplikan kalimat dari media iklan produk perfume yang bunyinya, “Kesan pertama begitu menggoda… selanjutnya terserah Anda”? Nah, jadi kuncinya ada pada PERNYATAAN AWAL Pembaca!

Jika pernyataan awal dilakukan dengan baik dan bagus, maka mereka akan bersama Pembaca! Mereka akan sulit menemukan alasan untuk tidak setuju dengan penawaran yang Pembaca berikan. Dan sebaliknya, jika pernyataan awalnya buruk atau payah, walau sebagus apapun presentasi yang dilakukan, bisa dijamin tidak akan membuahkan hasil yang diharapkan. So, Pembaca harus berhasil dalam pernyataan awal untuk mendapatkan perhatian mereka lalu Pembaca akan memiliki pendengar.

Sekarang yang perlu Pembaca ketahui adalah bagaimana membuat pernyataan yang "BEBAS PENOLAKAN" dalam suatu percakapan dengan tujuan menawarkan sesuatu apapun itu.

Prinsipnya, ambillah kontrol atau kendali terhadap percakapan… Pembaca harus tidak setuju atau berlawanan dengan lawan bicara. Dengan kata lain, tidak ada percakapan kecuali ketidak-setujuan. Karena jika setiap orang setuju –jika Pembaca bicara dan mereka setuju, mereka akan memasukkan tangan mereka ke saku celana sambil berkata, “Uh ah, uh duh, uh huh”. Hehehe… life is such a suck, huh?

Perhatikan contoh berikut ini:
Bayangkan saya adalah teman Pembaca dan kita sedang duduk berdua berhadapan.

Pembaca melihat kepada saya dan mengatakan, “Hey Buddy, pekerjaanmu tidak bagus, pekerjaan yang jelek. Kamu perlu kesempatan hebat untuk berbisnis dengan saya.”

Sekarang, untuk mengambil-alih percakapan itu, saya harus tidak setuju. Jadi apa yang akan saya pikirkan adalah saya harus mempertahankannya dengan mengatakan bahwa pekerjaan saya hebat. Saya harus mengatakannya seperti ini: “Tidak juga, ini pekerjaan bagus. Saya tahu saya hanya bekerja sehari seminggu, tapi tahukah Anda, jika saya sakit pada hari itu, saya bisa libur seminggu penuh.”

Sekarang itu kedengarannya seperti seseorang yang mencintai pekerjaan mereka? Ya. Setelah pernyataan awal yang buruk itu, sebaik apapun Pembaca melakukan presentasi untuk menawarkan suatu bisnis, Pembaca akan ditolak!

Tapi jika Pembaca memahami Prinsip Tidak Setuju, Pembaca akan mengatakan, “Hey Buddy, saya yakin kamu punya pekerjaan yang enak. Kamu hanya perlu bekerja sehari seminggu. Kamu punya banyak waktu luang. Itu pasti menyenangkan bahkan kamu tidak perlu membayar banyak pajak.”

Sekarang, supaya saya bisa berpartisipasi, saya harus tidak setuju.

Saya harus mengatakan seperti ini: “Tidak, tidak begitu bagus. Saya hanya bekerja sehari seminggu. Saya tidak mendapatkan begitu banyak uang untuk beli makan. Itu tidak menyenangkan. Saya harap saya punya kesempatan yang lebih baik.”

Apakah kedengarannya seperti orang yang mencintai pekerjaan? Tidak.

Kedengarannya seperti orang yang membutuhkan kesempatan? Ya.

Pernyataan awal Anda baik, saya akan setuju dengan Anda, mungkin penawaran bisnis Anda tidak akan saya tolak mentah-mentah.

Dua contoh tersebut pada orang yang sama. Tapi hanya apa yang Pembaca katakan dan apa yang Pembaca lakukan, itu membuat saya menjadi pendengar yang baik untuk penawaran Pembaca atau tidak. Jadi ketika kita mendapati orang dan kita berkata, kita punya kesempatan baik itu, hal ini cukup hebat. Apa yang akan mereka katakan supaya mereka tetap berpartisipasi? Mereka harus setuju.

Hebat, bukan? Ketika kita tahu, hal itu bekerja dengan baik, hidup akan terasa lebih mudah. Dan setelah kita mempelajarinya, kita dapat membuat penawaran apapun hampir bebas penolakan.

Mengerti bahwa kebanyakan orang selalu ingin tidak setuju. Yang harus Pembaca lakukan adalah membayangkan jawaban seperti apa yang Pembaca inginkan dari mereka. Kedengarannya cukup mudah, tapi bagaimana hal itu bekerja atau berhasil di dunia nyata (praktiknya), jangan salahkan siapapun termasuk saya. Saya tidak menciptakan itu, saya hanya memberitahunya.

Kembangkan saja prinsip ini dengan kreatifitas Pembaca..! bahkan mungkin Pembaca akan lebih baik dalam menawarkan cinta Pembaca..!

Selain fokus pada pernyataan awal, kunci lainnya adalah dengan PERTANYAAN YANG TEPAT.

Contoh ‘kasus’ yang terbukti sukses seperti dibawah ini:

1.    Pembaca adalah seorang mekanik bengkel mobil, dan ingin pelanggan Pembaca supaya bersedia mengganti oli-nya. Pembaca harus tahu jika kalimat seperti ini tidak berguna, “Dapatkah saya periksa oli Anda?” –karena pertanyaan itu lebih mudah dijawab dengan “Tidak”. Tapi akan menjadi berhasil sesuai keinginan jika pertanyaannya seperti ini, “Apakah volume oli Anda pada level aman?” –pertanyaan ini berhasil sesuai keinginan hingga 58% setiap kali dipraktekkan, sisanya tidak berhasil karena memang belum saatnya oli diganti, kecuali Pembaca beritikad tidak jujur demi mencapai keinginan…hehehe…
2.    Jika Pembaca adalah seorang pelayan di sebuah café, janganlah menawarkan seperti ini, “Boleh ya, pesan minuman apa?” karena akan sederhana dijawab, “Orange Juice”. Tapi, jika Pembaca tawarkan begini, “Apakah Anda mau pesan orange juice atau lemon tea bersama makan siang Anda?” –pertanyaan seperti itu malah tidak hanya akan dijawab dengan satu macam pesanan, tapi bisa menggandakan pesanan. Atau bisa juga dengan, “Porsi besar atau kecil?” –biasanya akan dijawab “Porsi kecil saja”; terbukti 7 dari 10 orang akan mengatakan “Ya”.

Jadi intinya, Pembaca harus pintar-pintar membuat pertanyaan yang tepat sehingga orang lain akan setuju dengan apa yang akan Pembaca tawarkan.

Trik lainnya, berikan “elemen dahsyat” dalam penawaran yang Pembaca lakukan seperti contoh berikut:

1.    Tanyakan pertanyaan yang menembus pertentangan mental lawan bicara Pembaca, yaitu pertanyaan yang menghindari lawan bicara mengatakan, “So what gitu lho..!?”
Contoh: “Apakah Anda termasuk pribadi yang selalu dahaga akan ilmu pengetahuan atau memerlukan inspirasi dalam bidang seni grafis digital? Jika ya, coba Anda kunjungi arta-lapak.blogspot.com untuk mendapat berbagai info dan inspirasi.”

Dengan contoh pertanyaan seperti itu, dan banyaknya (mungkin) orang yang membutuhkannya, akan sulit untuk menjawab, “Saya tidak peduli! Saya tidak merasakan perlu dengan hal-hal semacam itu!” - secara mental seseorang khawatir untuk tertinggal akan informasi-informasi yang penting dan malah mungkin sedang kebingungan karena ‘kekeringan’ inspirasi.
2.    Mengemas kata-kata untuk memberikan pilihan antara sesuatu dengan sesuatu, bukan sesuatu dengan tidak ada. Seperti pada contoh “Orange Juice atau Lemon Tea”.

Dengan PERTANYAAN YANG TEPAT, Pembaca akan mendapat jawaban yang Pembaca inginkan.

Check this out as well..!

Pertanyaan ini akan cocok untuk Pembaca yang ingin menawarkan sesuatu secara basa-basi –maksudnya jika Pembaca tidak ingin direpotkan oleh teman yang sedang mampir ke rumah tapi Pembaca harus menyuguhkan sesuatu (sebagai tuan rumah yang baik), begini pertanyaannya yang TEPAT:

“Mau makan nggak?” Pertanyaan seperti itu lebih sering dijawab “Ngga usah!” –bisa karena dia merasa sungkan atau kecuali jika dia benar-benar lapar… ini dilakukan jika Pembaca sebenarnya memang tidak menginginkan menyuguhkan sesuatu, hehehe…

Tapi jika Pembaca memang serius untuk menyuguhkan sesuatu pada dia (entah dia itu penting atau ada maksud lainnya… whatever..!), maka pertanyaan yang tepatnya begini:

“Mau makan atau mau ngemil?”

Setidaknya, tamu Pembaca tersebut akan menjawab, “Ngemil boleh juga tuh!”


Contoh lain, saat kita hendak menawarkan makanan (dimana kita tidak ingin si penerima menolaknya.. mungkin karena kita menandakan hormat atau sayang kepadanya), maka kita bisa menyampaikan bahasanya begini:
"Saya tidak sanggup menghabiskan makanan ini sendiri, karenanya bantulah saya menghabiskannya bersama"
..maka orang yang akan kita ajak makan bersama tersebut akan sulit untuk menolaknya (terkecuali faktor lain seperti antipati terhadap jenis makanan yang ditawarkan)


3.    SENSE OF HUMOR

Kayaknya yang satu ini khusus untuk lelaki saja ya? Ya bukan larangan, hanya perumpamaan contoh yang dibuat adalah lelaki.

Trik ini cukup membantu para lelaki (terlepas apakah dia playboy cap kacang ijo atau buaya darat atau gentleman!) karena memuat cara mengatasi atau meminimalisir resiko penolakan dari seorang perempuan untuk diajak berkenalan.

Prinsipnya adalah: kalau seorang pria bisa membuat wanita tertawa, pria itu mungkin bisa membuatnya bersedia melakukan apa saja.

‘Contoh kasus’nya begini…

Ada seorang pria mendekati seorang wanita di sebuah café, dan menawarkannya minuman tapi wanita itu menolaknya. Lalu pria itu mengajak berdansa, dan jawabannya tetap tak bergeming. Akhirnya si pria itu bertanya, “Kalau begitu, bolehkah saya berdiri disini saja?” Wanita itu akhirnya tertawa dan akhirnya ia memberitahukan nama bahkan nomor handphone-nya.

Pembaca ngga percaya? Buktikan sendiri..!

Oya, ada juga ‘eksperimen’ begini oleh seorang pria… Dia melakukan eksperimennya kepada seorang wanita untuk mengajaknya berkenalan, dan dia lakukan dengan mengirim SMS yang ‘biasa’. Wanita itu tidak membalasnya. Lalu pria itu mengirimkan lagi SMS isinya:

“Sy pgn kenal sm kmu,tp sy sy ga tau apa yg hrs sy lakuin. Jd sy krm SMS ini, boleh kenalan? Klo ga boleh, gpp. Tp boleh sy melamun disni aja sndirian?”

Setelah itu, pria itu benar-benar menerima balasan SMS yang menggembirakan dari wanita yang diharapkannya!

For Boys, you can try this at home! Kalian mungkin akan terkejut meski mungkin hasilnya berbeda, but there’s nothing wrong to give it a shot‘coz you’ll never know until you try…! Good luck!

Nah, begitu lah… saya tahu Pembaca bisa lebih kreatif lagi untuk jawaban yang Pembaca inginkan atau berimprovisasilah… dengan tehnik yang tepat, maka Pembaca bisa meminimalisir resiko penolakan!


Labels: , , ,

1 Comments:

At July 5, 2014 at 5:43 AM , Anonymous Anonymous said...

smart things .. :)

 

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home